Kamis, 29 Juli 2010
Cipanas Gn. Galunggung
Pemandangan alam berupa kawah gunung berapi dan potensi flora diantaranya putri malu, walang sangit, saladah, lumut belerang, kecubung, Kaliandra, dowala, pakis, hamerang, burnugr dan ketapang. Sedangkan fauna yang dapat ditemukan diantaranya ular kawung, ular sanca, ular belang, ular hijau, ciung batu, buku haur dan lutung hitam.
Dengan terjadinyna letusan yang berkepanjangan dari kawah Gunung Jadi dan Gunung Warirang sejak tanggal 5 April 1982, dimana telah dimuntahkan berpuluh-puluh juta meter kubik material dan sampah-sampah Gunung Apih sehingga menimbulkan perubahan besar pada kondisi umum daerah baik sacara langsung maupun tidak langsung.
Dengan keadaan fisik hutan telah berubah menjadi lahan yang gersang, keadaan tanah dan airpun menjadi tercemar dan rusak, daerah-daerah pertanian, peternakan, perkebunan dan irigasi-irigasi mengalami kerusakan keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitar Gunung Mersa cemas, khawatir dan harapan masa depan yang tidak menentu terutama bagi mereka yang langsung kena musibah.
Akibat dari kerusakan kawasan hutan ini dipandang perlu adanya penanggulangan secepatnya supaya fungsi hutan segera dipulihkan, hal ini diperlukan adanya usaha-usaha rehabilitasi pada daerah-daerah yang mengalami kerusakan, dari jumlah luas hutan lindung dan hutan produksimencakup luas 6.036,10 ha.
Tidak hanya merehabilitasi hutannya saja, Perum Perhutani juga membangun Wana Wisata Cipanas Galunggung sejak tahun 1988 dengan fasilitas yang disediakan berupa pintu gerbang, tempat mandi/pancuran, shelter, dsb.
Fasilitas
Fasilitas yang terdapat di WW Cipanas Galunggung diantaranya, jembatan, bengunan untuk pemandian pancuran 12, gardu jaga, bak penampung air, musholla dan kios pedagang.
Aksebilitas
Lokasi ini dapat dicapai dengan kendaraan roda empat. Jarak tempuh dari Tasikmalaya sekitar 17 km dengan kondisi jalan beraspal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar